Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia merekomendasikan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar mengevaluasi capaian lifting migas yang menjadi tulang punggung pemenuhan minyak dan gas nasional.
DEM juga mempertanyakan program bauran energi yang tidak pernah mencapai target dan mengusulkan segera merampungkan revisi UU Migas.
Di sektor Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) DEM meminta pemerintah serius melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan regulasi untuk mencapai target bauran energi.
Di sektor hilir, penyaluran subsidi energi memerlukan kejelasan terhadap berbagai permasalahannya diantaranya kriteria, akuntabilitas, hingga pendekatan permintaan dan penawaran yang menyebabkan banyak penyalahgunaan subsidi.
Demikian substansi hasil Diskusi Energi Nasional yang diselenggarakan DEM bertajuk Peran Mahasiswa dalam Menyongsong Masa Depan Kedaulatan Energi Negeri pada Masa Transisi Kepemimpinan yang diselenggarakan di Jakarta baru-baru ini.
Salah satu contohnya, LPG melon yang masih ditemukan di pengecer sehingga kriteria KTP menjadi tidak efektif, solar industri yang tidak memiliki perbedaan dengan solar subsidi sehingga sering terjadi penyalahgunaan," kata Febrian Satria Hidayat, Ketua Umum DEM Indonesia kepada wartawan, Kamis (24/10/2024).
Diskusi DEM menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya, Mukhtasor, guru besar ITS Surabaya yang juga pernah menjadi anggota Dewan Energi Nasional, serta Moshe Rizal, Ketua Komite Investasi Asosisasi Perusahaan Migas Nasional.
Narasumber lainnya adalah Ali Ahmudi Achyak selaku Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies yang mengupas topik perkembangan energi baru dan energi terbarukan nasional dan Rasminto dari Institut Energi Anak Bangsa.
Baca juga: Batalkan Saja, Wacana Pembatasan BBM Subsidi Akan Perburuk Daya Beli Masyarakat
Febrian menegaskan, untuk mewujudkan swasembada energi dimulai dari kemandirian dengan pendekatan UUD bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara serta bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Baca juga: Prabowo Tunjuk Purnomo Yusgiantoro untuk Perkuat Sektor Energi
Sebagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan yang memiliki fokus terhadap perkembangan isu energi, kata Febrian, Dewan Energi Mahasiswa Indonesia terus berupaya dan berkontribusi dalam menghidupkan ruang diskusi antar mahasiswa.
"DEM terbentuknya pada tahun 2019 dan didirikan oleh 19 DEM daerah dan perguruan tinggi, DEM Indonesia terus berupaya menghidupkan diskursus dan kepedulian pemuda dan mahasiswa untuk memastikan masa depan kita," ucapnya.