Pencarian masijd pun tak kunjung menemukan hasil. Akhirnya, mereka memutuskan untuk salat di tenda.
"Ketemu Pak Muti, Menteri Pendidikan. Ketemu bertiga jadi keliling-keliling. Sudah masuk (waktu) salat, belum ketemu, muter-muter di situ. 'Sudah, Pak, ayo kita salat di tenda saja.' Itu yang menarik," ucap Amran.
Amran pun mengungkap bahwa retret di Magelang sangat berkesan karena di situ Presiden Prabowo Subianto mempersatukan para anggota Kabinet Merah Putih menjadi lebih dekat.
Prabowo memberi penekanan bahwa Kabinet Merah Putih harus bisa bersinergi.
Baca juga: Mentan Amran Paparkan Konsep Swasembada Pangan di Retreat Kabinet Merah Putih
"Itu sangat bagus, luar biasa. Kita engage, dekat dengan antara menteri yang satu dengan yang lainnya, wamen, itu poin pentingnya adalah kolaborasi sinergi untuk Merah Putih," tutur Amran.
Saat retret, para menteri juga mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas). Di situ, kementerian di bidang pangan membahas cara mencapai swasembada.
Para menteri saling berdialog, bercerita masalah apa yang dihadapi.
"Kita curhat antara menteri, berdialog. Apa sih masalahnya yang dulu? Contoh sektor pertanian. Kami butuh benih unggul. Ada Sang Hyang Seri (BUMN penyedia benih). Ada lahan yang besar. Nah, bagaimana kedepan dioptimalkan," jelas Amran.
"Kemudian, irigasi harus diperbaiki. Ada bendungan 61. Ada Menteri Pekerjaan Umum (PU). Menteri PU mengatakan, 'Siap 2 tahun (rampung).' Saya katakan, kalau selesai 2 tahun, kami siap sebelum 4 tahun swasembada," pungkasnya.