Berdasarkan hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel anggur shine muscat yang dilakukan oleh Dinas Urusan Pangan Daerah, diketahui bahwa 90 persen sampel negatif.
"Dan 10 persen sampel terdeteksi positif dengan kadar yang rendah (di bawah ambang batas maksimum residu)," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di gedung Bapanas Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).
Pihaknya juga sudah melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur Shine Muscat.
Hasilnya terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida namun masih jauh di bawah Batas Maksimum Residu (BMR).
"Dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemberitaan di Thailand yaitu klorfirifos dan endrin aldehyde," kata Arief lagi.
Namun, apa bila di kemudian hari ditemukan produk yang tidak aman di peredaran, pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai prosedur yang berlaku.
Tindakan dimulai dari peringatan kepada pelaku usaha, hingga penarikan produk tersebut dari pasaran untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat.