Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan anggaran program makan bergizi gratis Rp 10.000 per porsi masih dalam tahap simulasi alias belum final.
"Ya tentu semua kan masih proses simulasi," kata Cak Imin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Cak Imin menjelaskan, saat ini semuanya masih dalam tahap simulasi sebelum dijalankan pada Januari 2025.
"Uji coba simulasi sampai akhir tahun, sampai pelaksanaan pada Januari dimulai," ujar Ketua Umum PKB ini.
Dia memastikan pemerintahan tak gegabah dalam melakukan perhitungan anggaran untuk makan bergizi gratis.
"Itu tentu hasil itungan yang saya kira tidak gegabah. Pasti ada aspek aspek minimum dari kebutuhan gizi itu yang harus masuk," tegas Cak Imin.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa program makan bergizi gratis nilainya per anak atau per ibu hamil menjadi Rp 10 ribu per hari.
Presiden Prabowo mengatakan, sejatinya dia ingin memberikan anggaran makan bergizi yang nilainya Rp 15 ribu per hari. Hanya saja, anggaran yang ada tidak memungkinkan.
Baca juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu Per Anak Apakah Cukup & Layak? Ini Jawaban Banggar DPR
"Kalau kita rinci program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 rupiah per hari, kurang lebih."
"Kita ingin Rp 15.000 tetapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," kata Prabowo di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Baca juga: Politisi PKB Pertanyakan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu per Porsi
Menurut Prabowo, bila dalam satu keluarga memiliki tiga anak, maka minimal mendapatkan makan bergizi dengan nilai Rp 30 ribu per hari atau sebesar Rp 2,7 juta per bulan.