TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengajak Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) untuk menyusun dan mengadakan berbagai program strategis di tahun 2025.
Termasuk untuk menyongsong tahun Koperasi Internasional (International Year of Cooperative) yang dinobatkan oleh Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Budi Arie meminta seluruh program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh pegiat koperasi di Indonesia dapat menyasar dua target utama yaitu peningkatan angka partisipasi masyarakat untuk berkoperasi dan peningkatan kontribusi koperasi terhadap Product Domestic Bruto (PDB).
Menkop Budi Arie menjelaskan koperasi menjadi satu-satunya alat paling efektif untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat karena prinsip koperasi adalah gotong royong dan kebersamaan sesuai mandat konstitusi.
Baca juga: Forkopi dan Dekopin Sepakat Usul Sederet Poin Ini untuk Revisi UU Koperasi di DPR
'Koperasi di Indonesia dapat memberikan sumbangsihnya terhadap PDB hingga 10 persen," ujar Menkop dalam sambutannya pada acara Simposium Koperasi Indonesia di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Frans Meroga Panggabean Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan rasa optimisme yang besar setelah pertemuan dengan Menteri Budi Arie Setiadi.
“Kami baru saja memberikan rekomendasi hasil simposium kepada Pak Menteri dan beliau menyambut baik semua masukan yang kami sampaikan,” ujar Frans yang juga Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari.
“Pak Menteri menyatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun kebangkitan koperasi, yang bertepatan dengan momen 'International Year of Cooperatives' yang ditetapkan oleh PBB,” terang Frans lagi.
Frans menambahkan bahwa pernyataan Menteri Koperasi tersebut memberikan semangat besar bagi gerakan koperasi di Indonesia. Menurutnya, target yang ditetapkan oleh Menteri Koperasi cukup ambisius namun juga menantang.
“Pak Menteri menargetkan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional bisa mencapai 10 persen, serta mendorong partisipasi masyarakat Indonesia menjadi anggota koperasi hingga mencapai 60 juta orang, dua kali lipat dari jumlah yang ada saat ini, yang baru sekitar 25 juta orang,” jelas Frans.
Meskipun tantangan tersebut tidak mudah, Saya yakin bahwa melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku koperasi, akademisi, dan media, koperasi Indonesia akan mengalami kebangkitan yang luar biasa.
Seluruh insan gerakan koperasi berharap bahwa pada momentum IYC 2025 ini koperasi dapat menjadi bagian dari gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda
“Koperasi harus menjadi budaya baru, terutama bagi generasi Y, Z, bahkan generasi Alfa dan Beta. Kami ingin menciptakan strategi yang membuat koperasi lebih relate dan terhubung dengan anak muda, sehingga mereka akan menjadi anggota koperasi yang dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” tutup Frans Meroga.
Literasi dan Digitalisasi Sentral dalam Pembudayaan Koperasi