Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Energi terbarukan di Indonesia seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memiliki potensi pasar yang besar di sektor residensial dan komersial memiliki potensi yang luar biasa.
CEO SUN Terra, Karina Darmawan mengatakan, di negara-negara ASEAN seperti Thailand, permintaan PLTS di sektor komersial terus tumbuh.
"Ini karena PLTS mampu memberikan penghematan energi yang signifikan," kata Karina dalam paparan kepada media di Jakarta belum lama ini.
Selama tahun 2024 di Thailand mendapatkan hampir 1.000 pelanggan residensial, terutama yang berasal dari pengembang properti.
"Tahun depan kami menargetkan pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat,” ujarnya.
Pemerintah Thailand serius mendorong penggunaan energi alternatif di residensial atau hunian pribadi dengan memberikan potongan pajak, bagi masyarakat yang memasang panel surya di rumah dan menargetkan 30 ribu solar panel terpasang di perumahan atau residensial.
"Masyarakat dapat diskon pajak itu diberikan bagi warga yang memasang solar panel di rumahnya. Jadi tidak hanya bisa berhemat dari tagihan listrik, tetapi juga pajak pribadinya ikut lebih hemat," katanya.
Menurutnya, minat masyarakat di Thailand memasang PLTS bukan semata demi mengejar diskon pajak pribadi atau badan tapi karena tarif listrik di Thailand cukup mahal.
"JIka dibandingkan dengan di Indonesia harga listrik di Thailand bisa sampai tiga kali lipat," katanya.
Baca juga: PLTS Berkapasitas 50 Megawatt di IKN Segera Beroperasi Akhir 2024
Karina menambahkan upaya pemerintah Thailand ini bisa diadopsi oleh Indonesia karena penggunakan panel surya untuk industri dan pabrik sudah umum.
Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy mengatakan, hingga saat ini, SUN Energy telah berhasil menginstalasi lebih dari 180 MWp kapasitas energi surya di berbagai lokasi di Indonesia.
"Fokus utama perusahaan adalah mendukung industri dengan konsumsi listrik tinggi, seperti manufaktur, makanan dan minuman, pengolahan besi, keramik, semen, serta beberapa sektor lainnya dan kawasan industri, dalam mengadopsi solusi energi hijau," katanya.
Di 2024 ini, total proyek SUN Terra di Jawa Barat dan Jabodetabek mencapai 55 persen angka kapasitas nasional, diikuti area Jawa Timur hampir 20 persen kapasitas nasional, dan Jawa Tengah sebesar 15 persen.
Baca juga: Krakatau Chandra dan Krakatau Tirta Industri Teken Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTS Atap
Proyek PLTS SUN Terra lainnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Wilayah Timur lainnya.
"Tahun depan, SUN Energy menargetkan peningkatan kapasitas instalasi 2 kali lipat pertumbuhan dibanding tahun 2024, persentase angka pertumbuhannya lebih dari dua digit," katanya.
Jimmy Carlos Simamora, Channel Marketing Manager Huawei Digital Power Indonesia, menambahkan, solusi penyimpanan energi kini menjadi elemen kunci dalam implementasi energi terbarukan.
Di salah satu proyek SUN Energy di Jambi yang mengimplementasikan teknologi ESS 1 MWp ini telah mengoptimalkan penggunaan energi surya dengan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan untuk digunakan pada malam hari di daerah pertambangan.
"Sehingga ini bisa memastikan stabilitas pasokan energi bagi sektor industri,” jelas Jimmy.