News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Antisipasi Corona, Koalisi Dog Meat Free Indonesia Desak Pemerintah Indonesia Tutup Pasar Hewan Liar

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan pasar hewan di Tomohon, Sulawesi Utara masih berjalan meski desakan penutupan pasar semakin mengintai.

Pihaknya mendorong Indonesia untuk segera mengambil tindakan yang sama.

"Populasi spesies satwa liar yang dilindungi semakin berkurang, hewan peliharaan banyak yang dicuri."

"Setiap bulannya, puluhan ribu hewan secara ilegal dibawa masuk dan dibantai di kota-kota berpenduduk padat untuk mensuplai permintaan daging anjing, kucing dan hewan 'eksotis'," ujar Lola yang juga sebagai koordinator Koalisi Dog Meat Free Indonesia.

Kekhawatiran yang meningkat dalam beberapa minggu belakangan berasal dari Walikota Tomohon, Jimmy Feidy Eman, tempat asalnya “pasar ekstrim’ yang terkenal.

Beliau memerintahkan dihentikannya penjualan kelelawar dan ular di pasar-pasar tersebut.

Pihaknya juga meminta para penjual untuk berhenti memperdagangkan hewan lainnya termasuk anjing dan kucing.

Kegiatan di pasar hewan liar Langowan, Sulawesi Utara masih berjalan normal meski desakan penutupan pasar terus mengintai.(Istimewa/DMFI)

Meski demikian, sumber di lapangan menurut DMFI mengatakan bahwa situasi “berjalan seperti biasa” karena para penjual tersebut masih membangkang.

Terakhir, Grab Food yang menjadi raksasa jual beli online nasional ketiga yang menentang semua penjualan 'daging hewan eksotis'.

Termasuk anjing, kucing, kelelawar, trenggiling, buaya dan kura-kura.

Menurutnya sikap tersebut merupakan tindak lanjut setelah tekanan yang mereka dapatkan dari kelompok-kelompok perlindungan hewan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini