Terlebih, Bulog masih menyimpan cadangan beras sisa impor dari 2019.
Baca: Repotnya Lockdown Diungkap Refly Harun, Ada Potensi Penimbun Makanan
Baca: MUI soal Lockdown Cegah Virus Corona: Decision Maker-nya Pemerintah
Stok itu akan dikeluarkan jika harga beras di pasaran mengalami kenaikan.
"Stok Bulog aman sampai akhir tahun karena akhir Maret dan April kita sudah akan menyerap hasil panen petani lagi," ucap Tri, Selasa (17/3/2020).
"Dengan stok saat ini 1,5 juta ton, kemudian Bulog juga mempunyai target serapan 1,2 juta ton, Insyaallah stok cukup," tegasnya.
Mengutip Kompas.com, berikut rincian ketersedian bahan pangan pokok untuk Maret hingga Agustus 2020:
- Beras 25.653.591 ton (kebutuhan 15.099.846 ton)
- Jagung 13.741.071 ton (kebutuhan 9.096.555 ton)
- Bawang merah 1.060.857 ton (kebutuhan 701.482 ton)
- Cabai besar 657.467 ton (kebutuhan 551.261 ton)
- Daging ayam ras 2.063.086 ton (kebutuhan 1.737.216 ton)
- Minyak goreng 23.392.57 ton (kebutuhan 4.419.180 ton)
Baca: Ali Ngabalin Debat dengan Saleh Daulay Soal Lockdown : Kebijakan Ada di Pemerintah Pusat!
Baca: Indonesia Belum Perlu Lockdown, Social Distancing Sudah Cukup
Luhut sepakat belum berpikir lockdown
Seperti Jokowi, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga mengatakan belum berpikir lockdown terkait pencegahan virus corona (Covid-19).
Ia menyebutkan setiap negara memiliki masalahnya masing-masing.