News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Corona, Dewan Masjid Indonesia Anjurkan Salat Jemaah dengan Jarak Minimal 1 Meter

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para jamaah, beberapa dari mereka mengenakan masker pelindung, melaksanakan ibadah sholat Jum'at di Masjidil Haram pada 6 Maret 2020, sehari setelah pihak berwenang Saudi mengosongkan situs paling suci Islam untuk sterilisasi atas ketakutan akan coronavirus baru COVID-19, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah kerajaan menghentikan ziarah sepanjang tahun.

Larangan MUI

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh menjelaskan, umat Islam yang positif terjangkit virus corona tak boleh beribadah di tempat yang ramai.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3). (Tribunnews.com)

Baca: Di Mata Najwa, JK Blak-blakan Setujui Fatwa MUI soal Larangan Salat Jumat jika Terjadi Hal Ini

Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan virus corona kepada orang lain.

"Bukan berarti meniadakan ibadah, tetapi semata untuk kepentingan himayah."

"Memberikan perlindungan agar tidak menularkan kepada yang lain," kata Asrorun di gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Asrorun, larangan beribadah di tempat umum hanya berlaku untuk mereka yang sakit.

Sementara itu, orang yang sehat dan berada di kawasan dengan tingkat potensi penyebaran virus corona rendah tidak ada pelarangan.

"Untuk itu penting untuk yang berada di dalam posisi orang sehat, kawasannya rendah di dalam potensi penyebaran."

"Melaksanakan aktivitas ibadah dengan memperhatikan aspek kesehatan, menjaga diri, dan juga menjaga kesehatan lingkungannya agar potensi pemaparan itu tidak tinggi," jelasnya.

Imbauan Wakil Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut memberikan komentar terkait kegiatan keagamaan yang dihadiri oleh banyak orang.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat membuka Rapat Kerja (Raker) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020). (Fitri Wulandari)

Menurutnya hal tersebut bisa berbahaya dengan adanya penyebaran virus corona.

"Acara pertemuan, apalagi dalam skala besar, yang membuat antar orang terjadi kontak langsung di tengah wabah Covid-19 ini sangat berbahaya."

"Dan membuat penyebaran virus corona makin merajalela," ujar Ma'ruf dikutip siaran pers Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi pada Kamis (19/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini