Sedangkan perusahaan bioteknologi Massachusetts yang didukung CEPI, baru saja melakukan percobaan vaksin kepada manusia pertama di dunia, awal pekan ini.
Perusahaan ini mengadopsi teknologi RNA, di mana pernah menghasilkan vaksin yang tidak disetujui.
"Beberapa menggunakan pendekatan baru yang disebut RNA, yang tidak terbukti," kata Gates.
"Kita harus membangun banyak manufaktur untuk melakukan pendekatan yang berbeda sehingga tahu beberapa diantaranya tidak bekerja."
"Kita benar-benar membutuhkan miliyaran vaksin untuk melindungi dunia," ungkapnya.
Kendati saat ini para peneliti tengah mempercepat gerak mereka mengembangkan vaksin, tapi pengujian yang aman dan efektif harus terus dilakukan.
Gates juga memperlihatkan surat yang dia tulis pada 2015 dengan Reddit.
Baca: Kim Kardashian Bikin Geger, Unggah Buku Terbitan 2008, Isinya Tentang Ramalan Virus Corona
Baca: Pasien Positif Corona Ungkap Bagaimana Rasanya Terjangkit Covid-19
Di sana dia menulis ketidaksiapan Amerika Serikat atas epidemi baru di dunia.
Gates menulis itu ditengah wabah Ebola di Afrika Barat.
Di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim bahwa vaksin-vaksin yang memadahi tidak diproduksi sampai pada puncak wabah.
"Apa yang sudah saya pelajari sangatlah menyedihkan," tulis Gates.
"Betapa mengerikannya epidemi ini, yang berikutnya bisa jauh lebih buruk."
"Dunia sama sekali tidak siap untuk menghadapi penyakit flu yang ganas, yang menginfeksi sejumlah besar orang dengan cepat," lanjutnya.
Gates bahkan memperdiksi bahwa epidemi baru itu akan membunuh 10 juta orang atau lebih.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)