TRIBUNNEWS.COM - Staf rumah sakit yang panik mengusir pers, mendorong kursi roda yang membawa wanita dan pria yang sedang menggunakan respirator.
Ini bukanlah kekacauan tapi memang rumah sakit sedang sibuk dan padat.
Mereka bergegas melewati bangsal yang penuh ranjang berisi orang-orang dengan gangguan pernapasan.
Di antaranya sedang terengah-engah dan memegang dada sambil merasakan dadanya yang sedang dipompa oksigen.
"Saya di rumah sakit utama Bergamo, rumah sakit paling ramai di Italia, kota paling terpukul di Provisi Lombardy dan ini benar-benar menakutkan," ujar pers dari Sky News.
Sembari menggunakan masker dan sarung tangan, wartawan ini dituntun petugas medis melewati koridor penuh pasien itu.
"Ini bukan bangsal, ini ruang tunggu dan kami (rumah sakit) harus menggunakan ruang tunggu," ujar pemandu pers itu dari Kepala Kantor Pers Rumah Sakit, Vanna Toninelli.
"Tim medis berperang di sini dan mereka kalah."
Banyaknya orang yang terjangkit wabah corona ini alhasil membanjiri setiap rumah sakit di Italia Utara.
Sementara itu paramedis berjuang menangani pasien dan memastikan mereka tidak meregang nyawa akibat sakit ini.
Saat menangani pasien dengan kondisi kritis, para petugas medis ini berkerumun untuk memasangkan monitor, infus, dan yang terpenting adalah respirator.
Koridor ini hanyalah tempat kedatangan untuk pasien darurat, namun nampak sebagai ruang perawatan intensif atau (ICU).
Orang-orang yang baru datang terlihat kondisinya lebih parah daripada yang ada di dalam bangsal.
Di rumah sakit ini, pasien yang memenuhi syaratlah yang boleh dirawat dalam ruang intensif.