Mardani kesal dengan para ODP yang tidak disiplin mengarantina diri lantaran mereka berpotensi menularkan kepada orang lain.
"Kenapa, Anda boleh jadi carrier, Anda boleh jadi sehat, tetapi Anda tuh (berpotensi) menyebarkan!" kata Mardani memperingatkan.
Menurutnya, jika pemerintah belum ada hukuman tegas bagi ODP yang tidak disiplin, maka akan terus terjadi.
Baca: Cegah Wabah Corona, Gunung Bromo dan 55 Kawasan Konservasi Ditutup Sementara
Baca: Mardani Ali Geram Social Distancing Tidak Ketat: Malaysia Sudah Pakai Tentara, Jangan Seperti Iran
Tiru Social Distancing di Malaysia
Dalam tayangan itu, Mardani sempat mengingatkan pemerintah untuk bisa lebih tegas lagi kepada masyarakat soal perintah social distancing.
"Pemerintah harus sadar ini bukan kasus biasa, ini extraordinary," tegas Mardani.
Selain itu, dari sisi hukum, Mardani menilai aturan pemerintah untuk mengurangi penyebaran wabah virus corona ini belum kuat.
"Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, PP-nya belum," kata Mardani.
"Nah, beberapa pakar tata hukum negara (mendorong) 'Ayo ajukan Perppu, kalau perlu omnibus law terkait ini'," paparnya.
Dengan aturan resmi dari pemerintah pusat, Mardani berharap pemerintah daerah seluruhnya bisa kompak mengacu pada satu aturan.
"Jadi kewenangan yang tadi terdistribusi ke daerah harus diambil," ujarnya.
Mardani menilai social distancing tidak akan dipatuhi dengan baik oleh masyarakat jika hanya berupa imbauan yang tidak berdasar hukum.
Ia kemudian membeberkan contoh di mana Polda Metro Jaya membagikan masker gratis yang justru menimbulkan kerumunan.
"Karena, lagi-lagi, social distancing itu enggak bisa dengan imbauan," tegas Mardani.