Susan Weiss dari Unversity of Pennsylvania, telah mempelajari sejumlah virus selama sekitar 40 tahun.
Dia mengatakan, pada awal melakukan penelitian, hanya beberapa lusin ilmuwan yang berbagi minatnya.
Kemudian angka-angka tersebut membengkak setelah epidemi SARS di tahun 2002 muncul.
"Sampai saat itu orang memandang kami sebagai bidang terbelakang dengan tidak terlalu penting bagi kesehatan manusia," ujar Susan Weiss.
Namun dengan munculnya SARS-CoV-2 — penyebab penyakit COVID-19 — tidak ada yang mau mengulangi kesalahan itu lagi.
Untuk lebih jelasnya, SARS-CoV-2 bukanlah flu.
Baca: Komnas HAM Dukung Sanksi Masyarakat yang Tak Patuh Pencegahan Corona
Baca: Wajib Tahu, 11 Istilah Soal Virus Corona yang Sering Disebut, Imported Case, ODP Hingga KLB
Virus corona memiliki gejala yang berbeda dan lebih mudah menyebar.
Keluarga coronaviru termasuk dalam enam anggota virus yang menginfeksi manusia.
Dikutip dari The Atlantic, empat dari mereka — OC43, HKU1, NL63, dan 229E — telah meresahkan manusia selama lebih dari seabad.
Dua lainnya — MERS dan SARS — menyebabkan penyakit yang jauh lebih parah.
Bentuk Virus Corona
Seorang peneliti dari Columbia University, Angela Rasmussen mengungkapkan bagaimana bentuk virus corona sebenarnya.
Masih dikutip dari The Atlantic, struktur virus corona memberikan beberapa petunjuk bagaimana ia menginfeksi manusia.
Dalam bentuknya, virus corona adalah bola yang runcing.