Gejala yang Harus Diperhatikan
Dikutip dari The New York Times, gejala infeksi virus corona termasuk demam, batuk dan kesulitan bernapas atau sesak napas.
Penyakit ini menyebabkan pneumonia.
Namun, kasus-kasus yang lebih ringan mungkin menyerupai flu atau pilek, membuat pendeteksiannya menjadi sulit.
Pasien juga dapat menunjukkan gejala lain, seperti masalah pencernaan atau diare.
Baca: Korban Corona Meningkat, Dokter Fariz Nurwidya: Indonesia Kini Sama denga Italia 18 Hari yang Lalu
Baca: Cerita Maria Darmaningsih Tenangkan Anaknya yang Positif Corona: Saya Bilang Kamu Stop Nangis, Cukup
Perkiraan saat ini menunjukkan, gejala dapat muncul hanya dalam dua hari atau selama 14 hari setelah terpapar virus.
Jika Anda demam atau batuk dan baru-baru ini mengunjungi China, Korea Selatan, Italia, atau tempat lain dengan wabah virus corona yang diketahui, atau menghabiskan waktu bersama seseorang yang melakukannya, kunjungi penyedia layanan kesehatan Anda.
Hubungi terlebih dahulu, sehingga layanan kesehatan dapat mempersiapkan kunjungan Anda dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasien dan staf lain dari kemungkinan paparan.
Pengembangan Vaksin Virus Corona
Vaksin virus corona diperkirakan masih berbulan-bulan lagi dan mungkin bertahun-tahun lamanya untuk pengembangannya.
Sementara teknologi baru, kemajuan dalam genomik dan peningkatan koordinasi global telah memungkinkan para peneliti untuk bertindak cepat, pengembangan vaksin tetap merupakan proses yang mahal dan berisiko.
Dikutip dari The New York Times, setelah wabah SARS pada 2003, peneliti butuh sekitar 20 bulan untuk mendapatkan vaksin yang siap untuk uji coba pada manusia.
Pada saat wabah Zika pada 2015, para peneliti telah menurunkan waktu pengembangan vaksin menjadi enam bulan.
Baca: Perjuangan 3 Pasien Corona Berhasil Sembuh, Bangkit dari Keterpurukan Hingga & Lawan Bully di Medsos
Baca: Kisah Balita di DIY Sembuh Corona, Sempat Demam hingga 40 Derajat Celcius
Sekarang, mereka berharap, PR dari wabah di masa lalu akan membantu mengurangi waktu pengembangan vaksin.
Para ilmuwan di National Institutes of Health dan beberapa perusahaan sedang mengerjakan kandidat vaksin yang akan diujikan kepada manusia.
Anthony S Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases mengatakan, uji coba klinis awal mungkin akan selesai dalam waktu tiga bulan.
Namun, para peneliti masih perlu melakukan pengujian ekstensif untuk membuktikan, vaksin itu aman dan efektif.
(Tribunnews.com/Whiesa)