"Dan ini kita bentuk lagi dengan DMI, Dewan Masjid Indonesia, kita membentuk juga gerakan membagikan seribu madu dan seribu telur rebus untuk semua rumah sakit yang ada di Jakarta," imbuh dr Tirta.
Kebijakan Physical Distancing
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah tak akan menerapkan kebijakan lockdown.
Meski negara lain sudah menerapkan hal tersebut tapi setiap negara mempunyai karakteristik dan budaya yang berbeda.
Baca: Kondisi Penderita Asma Jadi Lebih Buruk Bila Terpapar Virus Corona, Apa Sebaiknya Dilakukan?
Baca: Dianggap Tularkan Virus Corona karena Rawat Pasien Covid-19, Perawat Diusir dari Kos & Tidur di RS
Baca: Di Rumah Aja Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Pakai Air, Tidak Perlu Pakai Masker Kalau Tidak Sakit
Keputusan tersebut merupakan hasil analisis yang telah ia lakukan sebelumnya.
"Setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."
"Oleh sebab itu, kita tidak memilih jalan itu dan itu sudah saya pelajari, saya memiliki analisis-analisis seperti ini, dari semua negara, ada semuanya."
"Kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian Luar Negeri lewat dubes-dubes yang ada, terus kita pantau setiap hari," ujar Jokowi, dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Selasa (24/3/2020).
Ia menyebut, physical distancing atau menjaga jarak fisik menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.
"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting," ungkap Jokowi.
"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," tegasnya.
"Tetapi membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, ketegasan yang kuat," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)