Prediksi penyebaran virus corona di Indonesia telah diteliti oleh peneliti Institus Teknologi Bandung (ITB).
Sebelumnya, ITB memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020 dengan kasus harian terbesar di angka sekitar 600.
Namun, prediksi tersebut mengalami pergeseran.
Mengutip dari Kompas.com, Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB menggunakan model Richard's Curve Korea Selatan.
Model tersebut dinilai paling cocok untuk disandingkan dengan data kasus virus corona di Indonesia setelah diuji pada data berbagai kasus Covid-19 di beberapa negara.
Menurut salah satu tim peneliti, Dr. Nuning Nuraini, S.Si, M.Si, kesesuaian tersebut terjadi saat ada 96 kasus di Indonesia.
Kasus virus corona yang dilaporkan terus bertambah mempengaruhi perhitungan tersebut.
Puncak kasus pun diprediksi akan bergeser.
Nuning menyebut, penyebaran virus corona akna mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April.
Pandemi virus corona akan berakhir di Indonesia pada akhir Mei atau awal Juni.
"Puncak akan bergeser di sekitar minggu kedua atau ketiga April dan berakhir di akhir Mei atau awal Juni," katanya, Senin (23/3/2020).
Lebih lanjut, dijelaskan Nuning, hal tersebut dapat terwujud apa bila pencegahan dilakukan dengan baik dari seluruh lapisan masyarakat hingga pemerintah.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johson yakin negaranya dapat pulih kembali dalam waktu 12 minggu atau sekitar 3 bulan.
Beda lagi dengan Presiden Amerka Serikat Donal Trump.