Trump menyarankan agar membuka kembali negaranya sesegera mungkin.
Mengutip dari Kompas.com, ekonom kesehatan global di Harvard Chan School of Publich Health menyebut bahwa lockdown diperlukan setidaknya satu atau dua bulan.
"Kita berada di masa lockdown untuk jangka panjang, setidaknya satu atau dua bulan lagi," kata Eric Feigl-Ding, Senin (23/3/2020).
Hingga saat ini, para peneliti masih berusaha mencari vaksin untuk virus corona.
Diberitakan sebelumnya, WHO bekerja sama dengan ilmuwan tengah mengembangkan setidaknya 20 vaksin.
Sementara terkait lockdown yang dilakukan sejumlah negara, WHO menyebut pilihan tersebut tak bisa digunakan untuk memerangi corona.
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri, Gading Perkasa)