TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien positif corona bernomor 10 dari Cirebon, Jawa Barat, menuliskan kegelisahannya dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Dalam surat terbukanya, pasien bernama lengkap Riki Rachman Permana, menuliskan beberapa hal yang menurutnya 'rumpang'.
Riki yang saat ini masih dirawat di RSUD Gunung Jati, Cirebon, membagikan surat terbukanya melalui akun Twitter miliknya pada Rabu (27/3/2020) lalu.
Baca: Viral Media Korea Bahas Pocong di Desa Purworejo untuk Ingatkan Kematian akibat Covid-19
Riki menuliskan beberapa kendala yang ia alami, selama menjadi pasien positif corona.
Termasuk mengenai lamanya hasil tes swab keluar, yang menurutnya sangat berpengaruh untuk pasien.
Dari pengalaman Riki, ia telah menjalani tes swab sebanyak lima kali.
Namun, terhitung sudah lebih dari 12 hari lamanya, hasil tiga tes swab terakhir miliknya tak kunjung datang.
Hingga Rabu (1/4/2020), surat terbuka Riki telah mendapat berbagai respon dari warganet.
Surat tersebut telah di retweet sebanyak 20,8 ribu kali dan disukai 18,8 ribu kali oleh warganet di Twitter.
Rupanya, upaya Riki untuk mengungkap kegelisahannya membuahkan hasil.
Baca: Pemerintah Salurkan 3.143 Paket Logistik Untuk WNI di Malaysia
Kelanjutan dari surat terbuka itu, akhirnya terdengar oleh Staf Khusus Milenial Presiden, Adamas Belva.
Saat dikonfirmasi Tribunnews, Riki mengaku jika Adamas Belva, telah menyampaikan surat miliknya kepada Presiden Jokowi.
Untuk itu, Riki hanya tinggal menunggu apakah Presiden bisa meluangkan waktu untuk merespon suratnya.
"Stafsus Milenial Presiden, Adamas Belva, sempat DM saya di Twitter pada 27 Maret."