Sejatinya belum jelas bagaimana penyakit yang berasal dari manusia ini bisa menulari spesies harimau.
"Tidak diketahui bagaimana penyakit ini akan berkembang pada kucing besar karena spesies yang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap infeksi baru."
"Tetapi kami akan terus memantau mereka dengan seksama dan mengantisipasi pemulihan penuh," jelas WCS.
Sementara itu kepala dokter hewan kebun binatang, Paul Calle mengatakan bahwa tes tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati.
Menurutnya, fenomena ini bisa menjadi sumber pengetahuan baru terkait Covid-19 pada hewan.
Menanggapi pertanyaan terkait pengetesan harimau itu, Calle mengatakan bahwa tes pada hewan berbeda dengan manusia.
"Pengujian Covid-19 yang dilakukan kepada harimau Malaya kami, Nadia dilakukan di labolatorium hewan."
"Bukan tes yang sama dilakuan kepada manusia."
"Anda tidak bisa mengirim sampel manusia ke labolatorium hewan, begitupun sebaliknya, sehingga tidak ada persaingan pengujian di situasi yang berbeda ini," jelasnya pada cuitan Twitter @BronxZoo.
USDA menyarankan orang yang menderita Covid-19 harus menjauhkan diri dari hewan, termasuk hewan peliharaan.
Selain itu harus sering mencuci tangan setelah maupun sebelum merawat dan berada di sekitar hewan itu.
Diduga Terinfeksi dari Karyawan Kebun Binatang
Seorang karyawan kebun binatang diyakini telah menularkan virus ini kepada harimau tersebut.
Sebenarnya sebelum ini, pihak WCS telah mengantisipasi wabah corona ini sejak 16 Maret lalu.