"Kalau kita disuruh beralih ke moda transportasi umum, interaksi dengan penumpang lainnya juga semakin dekat, susah untuk social distancing," ungkapnya.
Baca: KTP Pasien yang Meninggal karena Gagal Jantung Tersebar & Dicap Positif Corona, Keluarga Usut Pelaku
Driver Grab Keberatan
Sementara itu, seorang driver ojol Grab di Tangerang, Ridwan, mengungkapkan sedikit keberatan dengan kebijakan dilarangnya ojol mengangkut penumpang.
Ridwan menilai kebijakan tersebut membuat pendapatan semakin menurun.
"Sebenarnya ya keberatan, tapi ya udah peraturan," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/4/2020).
Ridwan mengungkapkan sebelum ada wabah covid-19 penghasilannya sebagai driver ojol mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Cuma karena sekarang ada wabah covid-19 ini, pendapatan menurun drastis, kadang buat makan sehari-hari aja kurang," ujarnya.
Ridwan juga mengaku banyak keluhan kawan sesama driver ojol dalam kondisi ini.
"Banyak rekan-rekan sesama driver curhat untuk penuhi kebutuhan anak istri, bayar kontrakan, bayar cicilan motor, dan lain-lain," ungkapnya.
Ridwan mengungkapkan sesama driver saat ini hanya bisa memberi dukungan dan semangat.
"Kadang ada driver yang gak pulang karena bingung ngasih uang buat keluarga tapi kurang," imbuhnya.
Ridwan juga menyebut driver ojol berisiko terpapar covid-19.
"Risiko terpapar tinggi, tiap hari selalu berinteraksi dengan orang-orang," ujarnya.
Ridwan pun mengungkapkan banyak rekan driver yang takut membawa virus saat pulang ke keluarga.