"Anak-anak dan suami saya selalu menghubungi melalui video call. Jadi kita berlima selalu ngobrol-ngobrol bersama anak saya yang diisolasi, dua anak lagi yang tidak sakit dan suami," tutur Esti.
Dukungan moral dari keluarga menjadi satu faktor yang membantu kesembuhan Esti dan Pablo.
"Kakak ipar saya dan ponakan saya juga dokter, jadi mereka video call terus dengan saya untuk melihat kondisi. Dan mereka lihat sesudah hari ke-4, saya semakin membaik, dan di hari ke-14, saya di nyatakan sembuh dan boleh keluar dari isolasi saya," ujar Esti.
*Bantuan KBRI di Madrid*
Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Hermono mengatakan ada 11 WNI yang positif corona di Spanyol. Dua dinyatakan sembuh, sementara satu orang lain masih dirawat di rumah sakit. Selama dinyatakan positif corona, kata dia, WNI akan terus di monitor.
"Tiap hari dimonitor. KBRI juga monitor. Kita juga tunjukkan kalau pemerintah juga memperhatikan keamanan dan keselamatan WNI di Spanyol," tutur Hermono kepada Tribun Network.
Hermono memastikan KBRI akan memberikan bantuan kepada WNI di Spanyol. Termasuk bantuan logistik bagi yang memerlukan. Hal itu juga ditawarkan kepada Esti. Menurut Hermono, cerita Esti menghadapi corona bisa menjadi inspirasi di Indonesia.
"Dia dan anaknya positif. Sekarang sudah dinyatakan sembuh walaupun hanya isolasi mandiri," tutur Hermono.
Baca: Maia Estianty dan Kawan-kawannya Salurkan APD ke 168 Rumah Sakit
Hermono memastikan tidak ada WNI yang positif, kemudian didiskriminasi. Spanyol, menurut dia, merupakan negara yang sangat toleran. "Tidak ada diskriminasi. perawatan di rumah sakit pun tidak dibedakan antara yang warga Spanyol dan warga asing," kata Hermono.
Sementara Esti mengatakan, sejak dinyatakan positif, pihak dari KBRI langsung menghubunginya untuk menawarkan bantuan. Selalu memonitor kondisi dan menawarkan bantuan logistik.
"Pak Hermono langsung menghubungi saya dan menawarkan bantuan. Dan dari KBRI menghubungi juga untuk menanyakan kondisi dan bantuan yang bisa mereka bantu," tutur Esti.