TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, merokok dapat merusak paru-paru dan organ tubuh lainnya.
Dalam akun Instagram @whoindonesia, merokok ternyata juga dapat meningkatkan risiko terjangkit virus corona yang parah.
WHO menjelaskan, menyentuh mulut dengan tangan dapat mentransfer virus masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, berbagi produk tembakau seperti shisha, dapat menularkan virus corona kepada orang lain.
WHO lalu mengimbau, agar para perokok aktif untuk berhenti merokok mulai sekarang.
"Jadi, inilah saat yang tepat bagi Anda untuk berhenti merokok," imbau WHO.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi menyebut, virus corona juga bisa menular melalui asap rokok.
Ia mengatakan, perokok pasif lebih berisiko tertular, jika menghirup asap rokok tersebut.
Baca: 7 Nutrisi yang Efektif Bantu Seseorang Berhenti Merokok, dari Lemon hingga Ginseng
Baca: Bisa Dicoba Nih Bagi Kamu yang Inign Berhenti Merokok, 5 Cara Ini Paling Mudah dan Ampuh
Dikhawatirkan, seseorang yang merokok tak mengetahui terjangkit virus corona atau tidak.
Jika ternyata orang yang merokok tersebut sudah terjangkit virus corona, maka virus akan menyebar melalui asap yang dikeluarkan.
"Perokok di Indonesia ini cukup besar jumlahnya, seorang perokok yang sudah terinfeksi virus itu, dia akan menyedot rokok dan masuk ke paru-paru, kemudian dikeluarkan lagi asapnya melalui paru-paru," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).
Menurutnya, para perokok sudah mempunyai permasalahan pada paru-parunya.
"Perokok ini sebenarnya dengan Covid-19 ini makin membuat dia mempunyai faktor risiko untuk terkena Covid, karena dia sudah ada problem di paru-parunya karena dia seorang perokok," jelasnya.
Baca: Cegah Virus Corona, Masyarakat Diimbau Stop Merokok
Baca: Merokok Tingkatkan Risiko Infeksi dan Perparah Komplikasi Virus Corona
Ia menegaskan, orang lain yang terkena asap rokok bisa tertular virus corona dari droplet yang dikeluarkan perokok.