Pertama virus tertular ketika dirinya, istri dan sejumlah pegawai Pemerintah Kota Bogor melakukan kunjungan ke Turki dan Azerbaijan beberapa waktu lalu.
"Tetapi faktanya hanya dua orang ikut serta dalam kunjungan yang terpapar positif."
"Sedangkan anggota lain dalam rombongan tidak apa-apa, termasuk istri saya negatif. Saya agak ragu kalau terpapar di Turki," ujarnya.
Bima Arya melanjutkan, kemungkinan selanjutnya virus tersebut terpapar saat dirinya berada di dalam perjalanannya pulang dari Turki ke Tanah Air dengan pesawat .
"Atau mungkin dari interaksi dengan orang-orang yang ada di sekitar saya, setelah dua hari kedatangan saya di Indonesia," imbuhnya.
Tepat pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2020 lalu, Bima Arya dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil tes swab yang telah dilakukan.
Semenjak itu, dirinya mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bogor.
Dalam perbincangan dengan Aiman Witjaksono, Bima Arya meluruskan informasi terkait gejala klinis Covid-19 di tubuhnya.
Ia menjelaskan dia bukan termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) ketika itu.
"Sebetulnya bukan tanpa gejala, ada gejala tapi ringan."
"Gejalanya mungkin yang pernah merasakan demam berdarah agak mirip seperti itu."
"Mual, lemas, kehilangan nafsu makan, sedikit batuk tapi nggak demam. Alhamdulillah tidak sesak napas," urainya menggambarkan kondisinya ketika itu.
Baca: Masih Dibuka, Berikut Cara Daftar Relawan Covid-19 di Desk Relawan BNPB
Cerita selama di rumah sakit
Setelah dinyatakan positif, Bima Arya mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bogor selama 22 hari lamanya.
Menurutnya selama berhari-hari di rumah sakit merupakan hal yang tidak bisa terlupakan di kehidupan Bima Arya.