TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Jawa Timur tercatat menjadi daerah terbanyak ke-tiga untuk kasus positif virus corona (Covid-19) per Jumat (17/4/2020).
Berdasar situs covid19.go.id, Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan kasus positif covid-19 terbanyak ke tiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat dan satu tingkat diatas kasus dari Sulawesi Selatan.
Data laporan Gugus Tugas percepatan covid-19, kasus positif yang terkonfirmasi di Jawa Timur ada sebanyak 522 kasus.
Kasus covid-19 di Jatim ini mengalami kenaikan sebanyak 8 kasus positif dari hari sebelumnya yang berjumlah 514 kasus.
Dari 522 kasus positif tersebut, 94 di antaranya telah sembuh dan 46 di antaranya merupakan kasus meninggal.
Kasus sembuh di Jatim mengalami penambahan sebanyak 8 kasus dari hari sebelumnya, sementara untuk kasus kematian tidak ada penambahan atau masih sama dari laporan sebelumnya.
Berdasar data dari gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan kasus sembuh terbanyak setelah DKI Jakarta.
Di DKI Jakarta, kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.815 dengan rincian 204 sembuh dan 246 meninggal.
Baca: Ciri dan Gejala Virus Corona Paling Umum, Mulai Demam hingga Batuk Kering
Baca: Ini Syarat Dapat Bantuan Paket Sembako dan BLT Rp 600 Ribu, Kamu Termasuk?
Baca: Daftar Kartu Pra Kerja Dapat Rp 3.550.000, Berikut Cara Mendaftarnya dan Siapkan 3 Hal Berikut Ini
Di situs milik pemerintah Jawa Timur, di infocovid19.jatimprov.go.id, data yang di tampilkan juga sama dengan laporan dari gugus tugas percepatan covid-19.
Hanya saja ada perbedaan untuk jumlah kasus negatif serta kasus meninggal.
Di situs milik pemprov Jatim, kasus meninggal tercatat ada sebanyak 48 kasus, sedangkan untuk kasus sembuh tercatat ada 99 kasus dan sisanya 378 masih dalam perawatan.
Di Provinsi Jawa Timur, sebanyak 1.826 orang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dengan rincian 687 selesai dalam pengawasan dan masih ada 1.014 orang yang masih dalam pengawasan.
Tercatat ada 125 orang dengan kasus PDP di Provinsi Jawa Timur yang telah meninggal dunia.
Sementara, untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP), jumlah keseluruhan ada sebanyak 15942 kasus.
Rinciannya, 7.278 masih dalam pemantauan, 8.631 orang selesai dipantau, dan 33 orang dengan status ODP meninggal dunia.