"Kita kehilangan 2,5 bulan yang paling berharga karena kita sibuk bantah-bantah," terang Rizal Ramli.
"Pejabat kita 'kan paling doyan membantah yang sudah benar."
"Nah, kemudian barulah pada pertengahan Maret ada kesadaran ini memang benar dan masalah sudah serius," imbuhnya.
Dalam kurun wakatu 2,5 bulan, Rizal Ramli menuturkan pemerintah memberikan informasi palsu yang sengaja disebarkan soal Corona.
Namun sama saja, saat sudah sadar, pemerintah tidak langsung menutup arus turis dari mancanegara.
Atau bahkan para pekerja yang berasal dari negara China.
Di mana virus corona kali ini disebutkan berasal dari sana.
Pemerintah lebih memilih memberikan izin masuk para pekerja.
Baca: Jokowi Larang Mudik, Menteri Agama Minta Tetap di Rumah: Mudaratnya Lebih Banyak Dibanding Manfaat
Baca: Sepi Job, Presenter Richard Ricardo Jualan Masker untuk Survive di Tengah Pandemi Virus Corona
Hingga berencana untuk memberikan anggaran sampai miliaran rupiah untuk mendongkrak pariwisata di tengah pandemi corona.
"Tapi 2,5 bulan itu yang terjadi disinformasi oleh pejabat tentang keberadaan corona," tutur Rizal Ramli.
"Pada waktu kita mulai sadar itu, kita bukannya nutup arus turis pekerja dari China."
"Malah izinkan, malah ada rencana mau kasih insentif sekian miliar untuk meningkatkan tourisme," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Rizal Ramli mengatakan, ada pejabat di pemerintahan yang sangat optimis dengan ekonomi Indonesia.
Dimana kala itu dirasa ekonomi dalam keadaan baik dan stabil.