News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penimbun Masker Disebut Rugi Miliaran, Ekonom: Anjuran Pakai Masker Kain Pengaruhi Penurunan Harga

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak membantu orang tuanya berjualan masker kain di Jalan Terusan Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Penjualan masker kain di tengah pandemi virus corona (Covid-19) makin marak di sejumlah ruas jalan, dijual dengan harga rata-rata Rp 5.000 per buah. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, Ph.D menyampaikan beberapa faktor turunnya harga masker bedah di pasaran.

Lukman menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga adalah impor masker yang sudah dilakukan oleh pemerintah.

"Begitu pemerintah sudah impor barang, maka sudah tidak ada lagi kelangkaan."

"Tidak akan ada lagi antrian beli kebutuhan yang langka," kata Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).

Lukman juga mengatakan anjuran memakai masker kain juga berpengaruh pada turunnya harga.

Bahkan, kata Lukman, anjuran tersebut membuat peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah masyarakat.

Warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan BLK yang ada di Kota Tangerang serta memberdayakan warga sekitar untuk memproduksi ribuan masker kain yang nantinya akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Tangerang. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca: Kata Dokter Terkait Bahan yang Tepat Untuk Bikin Masker Kain

"Iya berpengaruh (anjuran memakai masker kain, red), malah kemudian menimbulkan UMKM baru."

"Saya lihat di jalan-jalan sekarang orang-orang sudah pada mulai menjual masker rumahan," lanjut Lukman.

Terkait kerugian yang dialami oknum penimbun masker, Lukman mengakur wajar.

Pasalnya, saat pelaku menimbun, lonjakan harga amat menggiurkan untuk mendapat keuntungan.

"Dulu di Indonesia permintaan tinggi dan barangnya langka jadi mahal."

"Begitu barang-barang sudah semakin banyak kan harganya jadi turun," ungkap Lukman.

Lukman pun menyarankan agar masyarakat belajar dari melonjaknya harga masker.

BANDAR LAMPUNG- Pengerajin menyelesaikan pembuatan masker kain di Perum Ragom Gawi Permai I, Kemiling, Bandar Lampung. Jumat (27/3/2020). Produksi masker dengan berbahan kain tersebut di jual dengan harga Rp 10 ribu dan menjadi alternatif ditengah kelangkaan serta kenaikan harga masker medis. Menurut pengerajin kain Siti Nuraisah dirinya mengaku semenjak merebaknya virus corona ia mengaku mengalami peningkatkan pesanan hingga 8 lusin perhari. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Baca: Bea Cukai Bandung Fasilitasi Produksi 2 Juta Pcs Masker dan 1 Juta set APD

Terlebih untuk bersikap tenang dan tak panik, agar spekulan tidak memiliki peluang untuk menimbun barang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini