TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Sebanyak 443 orang dari 1.210 warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli yang ikut rapid test massal, Kamis (30/4/2020) dinyatakan reaktif positif terpapar virus corona.
Sementara sisanya sebanyak 767 warga dinyatakan non-reaktif (negatif).
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, membenarkan angka warga yang dinyatakan reaktif tersebut.
Dengan demikian, dari 1.210 warga di Banjar Serokadan yang telah menjalani rapid test, 36,61 persen di antaranya dinyatakan reaktif positif.
"Kami belum tahu secara factual berapa jumlah warga di Banjar Serokadan. Namun jika dilihat dari catatan jumlah penduduk sebanyak 2.640 jiwa, masih tersisa sebanyak 1.430 jiwa yang belum rapid test," kata dia, Kamis (30/4/2020) petang.
Baca: Belum Ada Penurunan Harga BBM, Pertamina Diskon Harga Pertamax dan Dex
Pria yang juga menjabat sebagai Kadis Kominfosan Bangli itu mengatakan, rapid test massal kemarin dimulai sejak pukul 09.00 Wita, dan berakhir pukul 16.00 Wita.
Rapid test dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali.
Rapid test dilaksanakan di empat tempat berbeda untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan warga.
"Empat tempat tersebut antara lain Balai Banjar Tempek Kaja, Balai Banjar Serokadan, Wanitlan Pura Puseh, serta SDN 2 Abuan. Khusus untuk keluarga PMI rapid test dilaksanakan di SDN 2 Abuan," terangnya.
Ke-443 warga yang diketahui memiliki hasil reaktif positif selanjutnya dikarantina di kediaman masing-masing.
Upaya ini diambil lantaran Bangli tidak memiliki tempat yang cukup luas, untuk menampung ratusan warga tersebut.
Bukankah karantina mandiri di rumah malah kembali berpotensi menular kepada orang lain?
Dirgayusa menyatakan karantina di rumah masing-masing dinilai tidak memiliki risiko.
Alasannya, mulai Kamis (30/4/2020) kemarin telah diberlakukan karantina wilayah di Banjar Serokadan.