"Dan jika orang mengunjungi Anda, mereka harus mematuhi SOP baru yang menjaga jarak satu sama lain dengan aman, mencuci tangan Anda dengan sanitiser, mengenakan topeng dan membuat Pastikan rumah Anda bersih."
Baca: Begini 7 Syarat Gubernur Andrew Cuomo Agar New York Bisa Dibuka Kembali dari Lockdown Amerika
Baca: Tinggalkan Kontrakan 2 Bulan, Pria di Malaysia Terkejut Melihat Isi Kulkasnya Penuh Hewan Ini
"Juga, cucilah setiap piring dan alat makan dengan saksama setelah tamu Anda menggunakannya."
Pada 9 Mei, Malaysia memiliki total 6.589 kasus, menurut The Malay Mail.
Sebanyak 4.929 kasus telah pulih dari virus sementara jumlah kasus aktif 1.552 dan jumlah kematian mencapai 108.
Rugi Rp 223 Triliun
Malaysia telah mengalami kerugian sekira RM 63 miliar atau Rp 223 triliun sejak pemerintah memberlakukan Movement Control Order (MCO) pada 18 Maret 2020.
Dikutip Tribunnews dari NST, Jumat (1/5/2020), Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin angkat bicara.
Muhyiddin mengatakan, Malaysia mengalami kerugian lain sekira RM 35 miliar atau Rp 124 triliun apabila MCO diperpanjang satu bulan lagi.
Sehingga, total kerugian Malaysia selama periode MCO akan mencapai RM 98 miliar atau Rp 347 triliun.
Lebih lanjut, dalam pidato yang disiarkan televisi sehubungan dengan Hari Buruh, Jumat (1/5/2020), Muhyiddin menyampaikan berapa banyak kerugian yang diderita Malaysia.
Ia mengatakan Malaysia kehilangan RM 2,4 miliar setiap hari atau Rp 8,5 triliun setiap hari sepanjang pelaksanaan MCO.
Baca: Malaysia Perpanjang MCO untuk Kali ke-3 hingga 12 Mei 2020
Baca: Menlu Ungkap Puluhan Ribu WNI Telah Pulang Ke Tanah Air Sejak MCO Diberlakukan Malaysia
Sebagai catatan, saat ini MCO Malaysia telah memasuki fase keempat.
"Setelah hampir dua bulan memasuki MCO, saya sadar mayoritas (masyarakat) ingin kembali bekerja," papar Muhyiddin Yassin.
"Pedagang ingin membuka kembali bisnis mereka, hal yang sama berlaku untuk operator industri yang ingin melanjutkan operasi," terangnya.