TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, menegaskan keseriusan Pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19 di tanah air.
Sebagai bukti keseriusan itu, Doni menyebut bahwa dirinya dan jajarannya sampai tak pernah tidur di rumah.
Tak tanggung-tanggung, sudah 9 pekan (2 bulan lebih) Doni dan anak buahnya tidur di kantor BNPB.
"Kami di gugus tugas pusat sudah pekan kesembilan berkantor dan tidur di kantor. Ini untuk membuktikan bahwa kami serius," kata Doni seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (11/5).
Baca: Anggota DPR Minta Relaksasi Masjid di Tengah Pandemi Corona, Menag: Kami Akan Diskusikan
Dengan keseriusan jajaran Gugus Tugas itu, mantan Danjen Kopassus itu juga meminta keseriusan masyarakat dengan tetap mengikuti protokol COVID-19.
"Dan kami berharap seluruh unsur masyarakat juga serius. Ini adalah masalah bersama bangsa dan tidak bisa sendirian diatasi. Kita harus bisa menunjukkan diri kita sebagai patriot dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan kemanusiaan," ucapnya.
Doni mengatakan, saat ini penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.
Bahkan angka warga terpapar virus ini terus mengalami kenaikan.
Kendati demikian, Doni menyebut ada penurunan pasien postif corona yang dirawat di rumah sakit.
Data ini diambil dari beberapa rumah sakit di Indonesia.
"Tetapi melihat perkembangan terakhir, rumah sakit rujukan telah mengalami penurunan signifikan," kata Doni.
Baca: Virus Corona Sebabkan Maskapai Penerbangan Tertua Kedua di Dunia Bangkrut
Dia mengambil contoh seperti yang ada di Rumah Sakit Fatmawati, RS Polri, RSUD Pasar Minggu, RS Pelni, RSUD Tarakan, RSKD, RS Pertamina Jaya, RS Duren Sawit hingga RS Tugu Koja.
Jika melihat ketersediaan tempat tidur perawatan, terjadi penurunan.
"RS Fatmawati 22 bed dari 84, artinya terisi 26,2 persen. RS Mintoharjo 18 pasien dari 58 bed yang tersedia, RS Polri Sukamto hanya terisi 65 dari 240, RSUD Pasar Minggu 13 dari 168, RS Persahabatan 40 dari 171, RS Pelni 89 dari 163, RSUD Tarakan 53 dari 151," ujarnya.
"RSKD Duren Sawit 46 dari 204, RSPI 26 dari 369, RS Pertamina Jaya 34 dari 155. Kemudian, RSUD Tugu Koja 13 dari 69, Cengakreng 67 dari 154. Ini menunjukkan bahwa jumlah pasien sembuh semakin banyak, pasien baru semakin sedikit," tambahnya.