News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Doni Monardo Blak-blakan soal Penanganan Corona: 2 Bulan Tak Tidur di Rumah, Kondisi Terkini RS

Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, memukul gong tanda dibuka Seminar Nasional bertajuk Penerapan Inovasi Teknologi dan Pendekatan Ekosistem Dalam Penanggulangan Bencana Berbasis Kearifan Lokal yang diselenggarakan BNPB dan Expoindo Kayanna Mandiri, Senin (24/2/2020) di Gedung Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Utara. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan wawasan seluruh elemen bangsa terkait pemanfaatan teknologi, dan menjaga ekosistem berbasis kearifan lokal dalam penanganan bencana. Seminar Nasional ini merupakan rangkaian acara Asia Disaster Management dan Civil Protection Expo dan Conference (ADEXCO) yang akan berlangsung pada 20-22 Oktober 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. ADEXCO sebagai pameran dan konferensi terbesar di dunia terkait kebencanaan, merupakan upaya untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat solusi kebencanaan di kawasan Asia. Mengusung tagline Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita, ADEXCO akan diikuti oleh 300 exhibitor yang memamerkan hulu dan hilir industri kebencanaan. Mulai dari Disaster Alarm dan Warning System, Fire Protection Equipment, Power Device, CCTV, hingga Emergency dan Rescue Equipment. Adapun jumlah pengunjung (potensial visitor) yang ditargetkan oleh penyelenggara sebanyak 10.000 pengunjung. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO

Hingga kini, pemerintah, kata Doni, terus berupaya menangani virus ini.

Dia menegaskan, pemerintah juga memperbanyak tes bagi masyarakat yang memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19.

Hal ini juga menjadi salah satu faktor adanya penurunan pasien di rumah sakit.

Namun meski saat ini adanya penurunan pasien di rumah sakit, Doni meminta masyarakat tidak lengah.

"Sekali lagi, kesadaran kolektif untuk bisa memahami, selama bangsa-bangsa di dunia belum berhasil menemukan vaksin, maka kita tidak boleh kendur, tidak boleh lengah. Bapak Presiden selalu menekankan jangan kendur, walaupun beberapa daerah mengalami kekurangan kasus konfirmasi," kata dia.

Mengenai aturan transportasi yang diperlonggar, Doni kembali mengingatkan bahwa hal itu bukan berarti masyarakat boleh mudik.

Dia memastikan mudik tetap dilarang.

"Mengenai PSBB dan transportasi yang dibuka, kami ingatkan tidak ada mudik, titik," ucap Doni.

Dia pun agar para kepala daerah tak terpengaruh dengan kabar yang menyesatkan.

Baca: Kemenkumham: Satu Napi Lapas Positif Corona, 12 Petugas Lapas OTG

Jika ada keraguan, Doni mempersilahkan para kepala daerah segera bertanya kepada Gugus Tugas di daerah.

"Sebaiknya segera bertanya kepada kepala gugus tugas di daerah dan unsur TNI Polri yang bisa berikan informasi akurat," ujarnya.

Kepala BNPB Doni Monardo dan keluarga. (IST)

Saat ini, mantan Sesjen Wantannas itu mengaku mendapat informasi ada sejumlah pihak travel yang berusaha menjaring pemudik.

Doni mengingatkan masyarakat yang mencoba mudik akan dijerat sanksi pidana dan denda sebagaimana diatur UU Kekarantinaan Kesehatan yaitu pidana 1 tahun dan denda Rp 100 juta.

"Kami juga dapatkan informasi sejumlah travel yang berusaha menjaring pemudik untuk pulang. Kalau ini ketahuan dan dapat membahayakan masyarakat di kampung, mereka yang melanggar PSBB bisa dikenai pasal 93 UU 6 tahun 2018 yakni pidana dan denda," bebernya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini