News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Video Lansia 71 Tahun Dihukum Polisi Gara-gara Nekat Buka Toko Sayur saat Lockdown

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria lanjut usia berumur 71 tahun di India nekat membuka toko sayurnya di tengah lockdown pandemi corona hingga dihukum polisi.

Pemilik Salon Nekat Buka saat Lockdown

Selain pria tua tersebut, seorang wanita pemilik salon di Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat nekat membuka usaha salonnya saat lockdown.

Ia adalah Shelley Luther yang berakhir di penjara lantaran ia juga menolak minta maaf sudah meremehkan aturan pembatasan sosial di kotanya.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Luther sebenarnya diberi dua pilihan sebagai konsekuensi tindakan nekatnya.

Yakni minta maaf atas keegoisannya, membayar denda, dan menutup usahanya atau dipenjara.

Usaha salon dan cukur rambut sebenarnya sudah diberi kesempatan untuk buka nanti pada Jumat (8/5/2020).

Namun Luther terlanjur melanggar aturan dan membuka sebelum tanggal yang diizinkan.

Kepada hakim, Luther bersikukuh tindakannya tidak egois lantaran ia harus menghidupi anak-anaknya.

Usaha salon adalah satu-satunya jalan bagi Luther untuk mencari uang.

"Aku sangat tidak setuju pada Anda, Tuan, ketika Anda berkata saya egois, karena memberi makan anak-anak saya bukanlah hal yang egois," tegas Luther di pengadilan.

Luther juga mengaku memiliki pegawai yang harus memberi makan keluarga mereka.

Baca: Hasil Studi: Tes Cepat Covid-19 yang Dipuji Trump Banyak Hasilkan Negatif Palsu

Baca: Pakar Penyakit Menular Top AS Membantah Semua Klaim Covid-19 yang Sering Dilontarkan Donald Trump

Shelley Luther, seorang pemilik salon di Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat nekat membuka usaha salonnya di tengah pembatasan akibat pandemi virus corona. (insideedition.com)

"Saya juga punya hairstylist yang kelaparan karena pastinya mereka lebih memprioritaskan makanan untuk anak-anaknya," kata Luther.

Ia lebih memilih menerima konsekuensi dipenjara dibanding harus menutup usahanya.

"Jadi, jika Anda berpikir bahwa hukum lebih penting daripada memberi makan anak, maka silakan tentukan keputusan Anda," ujar Luther.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini