Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Riset ini menyertakan kasus empat negara, yakni Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.
"Terbaca di grafik itu, betapa kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada empat negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemik sudah terlampaui," jelas Denny JA.
Kasus Virus Corona Dunia Tuntas pada Agustus 2020
Lebih lanjut dipaparkannya, Singapore University of Technology and Design mengembangkan model prediksi lebih jauh.
Baca: Catat! 8 Juni, Pusat Perbelanjaan dan Mal di Jakarta Mulai Buka
Trend data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence atau kecerdasan buatan.
Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99 persen kasus dunia selesai di bulan Agustus 2020.
Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli - September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99 persen kasus virus corona.
"Kesimpulan ini katakanlah prediksi yang lebih aman karena menggunakan plus minus satu bulan sebagai margin of error dibandingkan yang dinyatakan Singapore University," imbuh Denny JA.
Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona untuk mencapai tuntas 99 persen, LSI Denny JA membagi tiga kategori.
Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat).
Disebut cepat jika 99 persen tuntas itu terjadi paling telat di akhir Mei 2020.
Disebut sedang jika 99 persen tuntas di bulan Juni 2020.
Disebut lambat jika 99 persen tuntas terjadi setelah bulan Juni 2020.