Diharapkan produk dari Kementan ini bisa bereaksi yang sama pada Covid-19.
"Kita harapkan dengan mekanisme yang sama di semua virus corona, walaupun kita belum menggunakan Covid-19, kita harap potensinya sama dengan yang terjadi di Covid-19."
Indi mengaku antivirus ini sudah diuji kepada sejumlah pasien Covid-19.
Rata-rata mereka mengaku merasa nyaman setelah menggunakan beberapa produk tersebut.
"Ini kita masih dalam uji in vitro kemudian ada beberapa kolega kita yang juga positif Covid-19, masih secara informal, Badan Litbang Pertanian membuat semacam testimoni buat mereka."
"Kita bagi produknya ada inhaler, roll on kemudian mereka merasakan paling tidak rasa nyaman dalam pernafasan."
"Ada yang sudah menggunakan oksigen itu juga setelah menghirup inhalasi ini selama tiga kali sehari 5 sampai 15 menit dia merasakan lebih enak," ungkap Indi.
Baca: Dipangkas, Anggaran Kementan Hadapi Musim Kemarau Dipertanyakan DPR
Baca: Kementan Ajarkan Milenial Lewat Bertani on Cloud untuk Cetak Entrepreneurs
Namun Indi menegaskan bahwa pengujian ini masih secara informal.
Sehingga ketiga produk ini membutuhkan pengujian lebih lanjut agar lebih meyakinkan.
Sebagai catatan, antivirus yang dikembangkan Kementan berfungsi untuk mengurangi paparan virus.
Sehingga produk-produk ini bukan untuk menyembuhkan sakit karena virus corona.
"Kami belum bisa mengklaim bahwa ini anti-covid, karena memang belum uji covid."
"Tapi dari segi mekanismenya, kita harapkan ini memang bisa berpotensi untuk meng-inactive-kan virus Covid-19," kata Indi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)