Laboratorium Wuhan mengatakan pertama kali menerima sampel dari virus corona yang saat itu tidak diketahui yang menyebabkan Covid-19 pada 30 Desember.
Lalu para ilmuwan menentukan urutan genomnya pada 2 Januari dan mengirim informasi tentang patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Januari.
Wang mengatakan bahwa sebelum menerima sampel pada Desember lalu, timnya tidak pernah menemukan, meneliti, atau menyimpan virus.
"Faktanya, seperti orang lain, kita bahkan tidak tahu virus itu ada," katanya.
"Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?" tambah Wang.
Sejatinya rumor kebocoran virus corona baru dari lab Wuhan telah merebak sejak berbulan-bulan sebelum Trump mengklaim hal itu terang-terangan.
Baru pada April lalu Trump dan Pompeo membawa bahasan teori itu dalam berbagai media.
AS dan Australia dalam beberapa pekan terakhir ini juga menyerukan untuk diadakan penyelidikan kepada laboratorium terkait.
Ilmuwan China mengatakan virus itu pertama kali muncul di pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan.
Baca: Wuhan Larang Warganya Makan dan Berburu Hewan Liar sebagai Antisipasi Penyebaran Covid-19
Baca: Kebijakan Perjalanan Udara Terkait Pencegahan Corona dari 10 Negara di Dunia
Namun pemerintah di Beijing baru-baru ini meragukan asal-usulnya tersebut.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Minggu lalu mengecam politisi AS.
Menurutnya para pengklaim virus berasal dari lab itu mengarang rumor tentang asal-usul patogen dan menstigmatisasi China.
Dia mengatakan China akan terbuka untuk kerja sama internasional demi mengidentifikasi sumber virus corona baru.
Upaya ini akan dilakukan Negeri Tirai Bambu selama penyelidikan bebas dari campur tangan politik.
Sementara itu, WHO mengatakan Washington tidak punya bukti untuk mendukung klaim tentang laboratorium Wuhan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)