TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Penanggulangan Covid-19 di Surabaya belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, korban yang positif virus mematikan tersebut terus bertambah.
Karenanya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan melakukan dua skenario besar untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Kota Pahlawan itu.
Dua skenario itu sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Namun, kali ini Risma akan melakukan besar-besaran agar penyebaran COVID-19 terputus.
Dua skenario besar Risma putus rantai COVID-19 itu adalah melakukan rapid test dan swab test besar-besaran di Kota Surabaya.
Walikota Risma mengatakan skenario itu memang disiapkan agar segera memutus rantai penyebaran virus corona dan mengakhiri wabah ini.
Sebab, orang yang terpapar harus segera ditemukan untuk segera ditangani dan mencegah penularan.
Baca: Duel Berdarah Pengendara Motor dan Orang Stres, Sama-sama Pakai Senjata Tajam, Sama-sama Tewas
Baca: Sering Dipukuli Adik Karena Malu Hamil Tanpa Nikah, Remaja Putri di Semarang Ini Melahirkan di Kebun
Baca: Dua Bocah Perempuan Tewas Terbawa Arus Kali Lamong di Gresik yang Meluap
"Iya ini untuk memutus (mata rantai penyebaran)," kata Risma saat ditemui Kamis (28/5/2020).
Upaya itu memang telah dilakukan Pemkot Surabaya sejak beberapa waktu lalu.
Sejak sebulan terakhir, rapid test massal digencarkan dan menyasar warga Surabaya.
Dari data yang dilansir Pemkot hingga 25 Mei 2020, rapid test sudah dilakukan sebanyak 21.203 dan ditemukan sekitar 2.080 orang yang reaktif.
Bagi mereka yang reaktif, Pemkot sediakan sekitar tiga hotel tempat isolasi di Surabaya.
Yang reaktif itu kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya yakni swab test, sekitar 1.155 orang telah dilakukan swab test.
Adapun sisanya, Risma merasa terbantu dengan adanya bantuan mobil laboratorium dari BNPB dan BIN, sehingga dapat segera melakukan swab test terhadap mereka yang telah dinyatakan reaktif sebelumnya.