Mereka kita rawat dan kita obati kalau ada yang dirasa sakit, misalnya demam ya dikasih obat demam, batuk ya dikasih obat batuk, kasih vitamin.
Tapi pasien di sini bisa jalan-jalan bahkan ada cafenya juga di dalam,” kata Joni.
Sebab, dalam rumah sakit ini juga memang diset seperti rumah sakit dan ruang isolasi yang nyaman bagi mereka yang sedang proses perawatan dan isolasi.
Meski begitu semua dalam kontrol ketat dan dipagari dengan aman sesuai protokol kesehatan di tengah pandemic covid-19.
Lebih lanjut dikatakan Joni, bahwa pasien yang dirawat ke rumah sakit tersebut memiliki riwayat penularan yang disebabkan karena kurangnya kedisplinan dari masyarakat.
“Salah satunya ada yang tertular karena mereka ada yang di jalan tidak pakai masker lalu ada ketularan.
Maka kita kembali ingatkan agar masyarakat disiplin, itu saja keywordnya. Yaitu pakai masker, jaga jarak,” tegas Joni.
Terkait tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19, dikatakan Joni total ada sebanyak 16 perawat yang bertugas secara giliran, ada sebanyak enam dokter, dan juga ada dua dokter konsultan.
Mereka bertugas untuk membantu penanganan pasien yang dirujuk ke rumah sakit darurat covid-19 Jawa Timur di Jalan Indrapura Kota Surabaya. (Yusron Naufal Putra/Fatimatuz Zahroh)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Inilah 2 Skenario Besar Risma Agar Penularan COVID-19 di Kota Surabaya Berakhir