Ia memandang proses tersebut sudah baik dan benar.
"Prosesnya dibuat tidak nyaman agar orang-orang yang tidak memiliki kebutuhan yang mendesak, agar tidak bisa terbang. Tapi untuk orang-orang yang benar-benar harus terbang ke daerah, prosesnya tetap bisa dilakukan."
"Yang perlu diperhalus adalah arus informasinya antara pemerintah, otoritas bandara maupun maskapai. Soalnya ada simpang siur informasi yang kemaren saya rasakan," kata Tirta.
Terakhir Tirta berpesan bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk tetap tinggal di daerahnya masing-masing dan menunda perjalanannya hingga pandemi Covid-19 berlalu.
"Jangan, karena risikonya tidak hanya ke diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Lebih baik mematuhi dan mengikuti proses dan prosedur yang sudah disiapkan."
"Ribet memang, tapi mau gimana lagi. Kita dalam situasi tidak menyenangkan yang memaksa untuk bertindak seperti itu," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)