Sebagai relawan, Marshel juga resah dengan beberapa masyarakat yang masih belum mengindahkan aturan pemerintah untuk tetap di rumah dan menjaga jarak aman, sebagai upaya untuk memutus rantai COVID-19.
Terlebih ketika dia masih melihat banyak masyarakat justru menggunakan aturan pemerintah seperti anjuran Work From Home, itu untuk hal-hal yang tidak semestinya dilakukan, seperti bertamasya dan berkerumun di beberapa tempat wisata.
“Nggak usah liburan dong, di rumah aja. Bahkan ada yang kumpul-kumpul, liburan di pantai. Jadi makin banyak orang tidak peduli dengan corona jadi makin membludak,” kata Marshel.
Dalam kesempatan tersebut, Marshel juga mengajak masyarakat agar tidak menganggap sepele COVID-19.
Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu menyerang siapa saja tanpa mengenal siapapun, di manapun dan kapan pun.
“Emang virus milih-milih? jadi enggak mungkin milih-milih. Kita bisa mati karena kita tidak peduli,” jelas Marshel.
Oleh sebab itu dia mengajak dan menyarankan agar masyarakat lebih sadar dan mengikuti aturan pemerintah seperti menegakkan protokol kesehatan dan tetap di rumah saja.
“Sabar tunggu sebentar, biar semua yang kita alami ini (COVID-19) kurvanya turun. Ketika kurva turun, kita juga bisa membantu para tenaga medis,” kata Marshel.
“Jaga protokol kesehatan, dengan rajin olahraga, rajin cuci tangan, jaga jarak, setiap pulang ke rumah pun saya langsung melepas baju dan menggantinya, siapa tahu terkena virus,” pungkas Marshel.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional