News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Buntut Kasus Baru Virus Corona di Beijing, 10 Kawasan Perumahan Dikunci

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Cina menjaga pintu masuk ke pasar Xinfadi yang ditutup di Beijing pada 13 Juni 2020. Sebelas perumahan di Beijing selatan telah dikunci karena sekelompok kasus virus korona yang terkait dengan pasar daging Xinfadi

Area perumahan dekat pasar Xinfadi sekali lagi di bawah penguncian ketat, dengan akses terkontrol menunggu pengujian terpusat untuk Covid-19.

Juru bicara Komisi Kesehatan Beijing, Xia Xiaojun, mengatakan 76.499 sampel telah diuji pada Minggu, dengan hasil 59 positif.

Baca: Talenan dan Ikan Salmon Penyebab Kasus Baru Corona di Beijing?

Xia mengatakan beberapa kasus sudah dimasukkan dalam hitungan infeksi yang dikonfirmasi, sementara yang lain masih menunggu diagnosis.

Lebih dari 6.000 pekerja di pasar - hampir 70 persen, sejauh ini telah diuji, dengan semuanya mengembalikan hasil negatif.

Hasil hingga saat ini pengujian pada warga dan pelanggan di dekatnya juga tidak menghasilkan kasus lebih lanjut, kata Xia.

Cari Penyebab Kasus Baru Beijing

Belakangan kasus virus corona yang terungkap bersumber dari pasar makanan di Beijing menjadi perhatian China, maupun dunia.

Hal itu lantaran di Beijing telah lama tak ditemui kasus Covid-19 sejak puncaknya pada dua bulan lalu.

Penelitipun melakukan investigasi untuk mencari penyebab penyebaran kasus baru Covid-19 di Beijing.

Disebut-sebut, talenan dan ikan salmon di sebuah pasar di Beijing terdeteksi menjadi tempat asal virus.

Kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengungkap, kasus Covid-19 di Beijing harus ditangani secara baik agar tidak menyebabkan gelombang kedua wabah.

Baca: Update Covid-19 Beijing, 36 Kasus Baru hingga Penutupan Pasar Sejauh 10 Kilometer dari Kluster

"Seperti negara lainnya, sebagian besar penduduk di Beijing rentan terhadap Covid-19."

"Untungnya, Beijing menemukannya lebih awal dan bergerak cepat," ungkap Zeng Guang, ahli epidemiologi CDC pada media China, Sabtu (13/6/2020), dikutip Tribunnews.com dari Global Times

Tes yang sedang dilalui Beijing ini adalah yang terbesar setelah seluruh negara mengalami masa tenang, kata Zeng.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini