Perkembangan riset tersebut mencakup alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi Corona.
"Peralatan-peralatan kesehatan yang selama ini pemenuhannya melalui impor, ternyata bisa kita produksi sendiri," ujar Nizam.
Pelaksanaan riset yang sebelum masa pandemi dapat memerlukan waktu hingga bertahun-tahun, saat ini dapat dikembangkan dalam waktu pendek.
Nizam mengungkapkan perguruan tinggi melakukan berbagai kolaborasi riset untuk pemenuhan berbagai perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan untuk penanganan pandemi covid-19.
"Kita mendorong perguruan tinggi untuk melakukan riset terapan baik itu APD maupun alat-alat kesehatan, obat-obatan. Dan kita bersinergi dengan Kemenristek," ucap Nizam.
Baca: Curhatan Luna Maya yang Ngaku Rencananya untuk Menikah di Tahun 2020 Gagal Akibat Corona
Hasil dari riset dan pengembangan perguruan tinggi adalah pembuatan ventilator untuk pasien Corona.
Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan ventilator dengan nama Vent-I.
Ventilator dengan kemampuan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) ini saat ini telah masuk fase produksi bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.
Lalu ada Ventindo, ventilator hasil pengembangan Universitas Gadjah Mada.
Ventilator dengan kemampuan Sincronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV).
Ventilator ini dapat digunakan untuk membantu pernafasan pasien yang dirawat di ruang ICU.
Saat ini kolaborasi berbagai perguruan tinggi dengan lembaga penelitian juga telah mengembangkan berbagai Tes Kit untuk deteksi covid-19 antara lain RT-LAMP, RI-GHA19, dan berbagai perangkat deteksi covid-19.
(TribunKaltim.com)(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kabar Gembira! Indonesia Telah Temukan Obat Corona, Rupanya Bahan Banyak di Pasaran & Terdaftar BPOM.