Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di lingkungan gereja, tim khusus telah dibentuk, seperti di Jakarta ada Gugus Kendali.
“Kursi-kursi dikasih silang, supaya terjadi physical distancing, jaga jarak. Lalu pakai masker, lalu hand sanitizer, lalu juga apabila diperlukan lebih lanjut memakai face shield, itu. Jadi, edukasi umat menyiapkan sarana-prasarana, lalu membangun pedoman liturgi yang sesuai dengan tatanan hidup baru di era Covid-19 ini,” ujarnya.
Baca: Update Harga HP Xiaomi Juni 2020: Redmi Note 8, Redmi Note 9, hingga Mi 10 Ada di Sini
Di samping itu, masih ada berbagai prasyarat untuk diterapkan untuk menjamin protokol kesehatan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty menyampaikan bahwa pihaknya juga menyikapi pandemi ini dengan kritis dan serius.
PGI masih mengimbau gereja-gereja untuk menahan diri dalam penyelenggaraan ibadat.
“Yang kedua, melakukan koordinasi yang terus menerus dengan gugus tugas lokal untuk mengetahui perkembangan kurva epidemiologi, perkembangan parameter-parameter, zonasi dan lain-lain,” tambah Pendeta Jacky.
Sama dengan KWI, PGI juga telah mempersiapkan protokol pengamanan yang sangat detail terkait dengan peribadatan.
Di sisi lain, Pendeta Jacky berharap bahwa gereja dapat menjadi pusat edukasi dan literasi publik terhadap pandemi Covid-19.