News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Uji Coba Fase 3 Mulai 27 Juli 2020

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin virus corona - Vaksin Moderna akan menjalani pengujian Fase 3 pada 27 Juli mendatang.

Para peneliti juga akan mengukur tingkat antibodi peserta secara berkala.

Selain mengumumkan rencana Fase 3, Moderna pada Selasa kemarin juga menerbitkan data uji klinis Fase 1 di The New England Journal of Medicine.

Pengujian vaksin Covid-19 buatan perusahaan bioteknologi itu menunjukkan hasil yang memuaskan.

Uji coba itu melibatkan 45 orang, yang ditujukan untuk menguji keamanan vaksin, bukan keefektifannya.

Ke-45 orang itu mengalami respons yang baik dari vaksin, yakni tumbuh imunitas terhadap Covid-19.

"Ini adalah jenis hasil yang ingin Anda lihat dari uji coba awal," kata Dr Iahn Gonsenhauser, kepala kualitas dan petugas keselamatan pasien di Pusat Medis Wexner University Universitas Ohio di Columbus.

Gonsenhauser yang tidak terlibat dengan penelitian vaksin ini mengingatkan, meski menjanjikan, para ilmuwan belum menunjukkan antibodi Covid-19 mengarah pada kekebalan.

Baca: Moeldoko Beberkan Alasan Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan Negara Lain Kembangkan Vaksin Covid-19

Baca: China Siap Raup Untung Besar dari Pandemi Covid-19, Investasi Bangun Pabrik Vaksin Rp 1 Triliun

4 Relawan Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Akhirnya Diujikan ke Manusia (Youtube Kompas TV)

Jika demikian, belum diketahui pasti berapa lama kekebalan itu akan terbentuk di tubuh.

Setiap orang yang diuji coba untuk vaksin Moderna menerima dua suntikan vaksin dengan jangka waktu 28 hari.

Peserta diberikan satu dari tiga tingkat dosis, 25 mikrogram, 100 mikrogram, dan 250 mikrogram.

Namun, khusus Fase 3 para peserta uji coba akan diberikan dosis 100 mikrogram.

Efek samping yang paling umum adalah kelelahan, kedinginan, sakit kepala, dan lemas.

Perusahaan rencananya akan memproduksi 500 juta dosis vaksin per-tahun, mulai 2021.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini