Andika menyampaikan lab PCR yang akan dibangun menggunakan ekstraksi RNA robotic sehingga hasilnya akan lebih cepat dan akurat.
Pengunaan ekstraksi RNA robotic tersebut diharapkan juga mengurangi kebutuhan analis.
"Kali ini kita menghadirkan lab PCR di setiap rumah sakit kita. Kita ada 68. Lab PCR ini ekstraksi RNA-nya akan robotic. Jadi akan lebih cepat," kata Andika.
Selain itu Andika juga meminta Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat untuk berkomunikasi dengan 68 Kepala Rumah Sakit rumah sakit Angkatan Darat di setiap daerah mengenai kondisi jumlah pasien di wilayah tersebut.
"Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan untuk wilayah zona merah covid-19," kata Andika.
Andika juga menjelaskan bahwa pembangunan laboratorium PCR tersebut tidak menggunakan bangunan yang sudah ada, melainkan dibangun dengan bangunan fisik yang baru.
Pembangunan laboratorium PCR tersebut telah mendapat persetujuan dari gugus tugas penanganan covid-19 di Indonesia.
Sementara itu Munib mengatakan telah menyampaikan desain laboratorium tersebut ke Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat.
Laboratorium tersebut didesain berukuran 3 x 3 meter yang mampu memuat seluruh alat-alat yang diperlukan laboratorium.
"Sudah kami sampaikan ke Kapuskes alat-alat tadi cukup ruangan 3 x 3 meter, sudah cukup masuk semua. Kalau desain itu memang sudah di-acc itu yang nanti akan kami sebar ke rumah sakit-rumah sakit di daerah. Oleh karena itu untuk menyingkat waktu, tiap-tiap Karumkit mohon untuk menyediakan tanah sekitar 5 x 10 meter," kata Munib.