Tetapi penguncian ketat yang diberlakukan pada bulan Maret telah berhasil menahan wabah.
Bahkan penguncian itu membuat jumlah infeksi baru di Italia masih jauh lebih rendah daripada di Perancis dan Spanyol.
Menurut laporan, daerah yang terkena dampak terparah pada hari Sabtu adalah Lazio, wilayah tengah selatan termasuk Roma, di mana 215 kasus baru terdaftar.
"Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen merupakan orang yang kembali dari liburan di bagian lain Italia dan luar negeri," kata kepala kesehatan wilayah tersebut.
Baca: Turis Austria yang Rusak Patung di Italia saat Berfoto Terancam Hadapi Tuntutan
Adapun hampir setengah (45 persen) berasal dari orang-orang yang kembali dari Sardinia.
Menurut pihak kewenangan setempat, beberapa klaster telah dikaitkan dengan klub malam atau pesta pribadi di kawasan resor Emerald Coast.
Sedangkan wilayah utara Lombardy dan Veneto, tempat epidemi Italia muncul pada Februari, masing-masing mengalami 185 dan 160 kasus baru.
Italia mencatat, ancaman pandemi ini semakin berubah untuk penularan usianya.
Rata-rata usia penularan sekarang cenderung di usia muda, sekitar 30 tahun.
Baca: Faktor-faktor di Balik Bencana Corona di Italia
Baca: Belajar dari Kasus Corona di Italia: Isolasi, Social Distancing Memang Perlu Dilakukan Lebih Awal
Data tersebut berbeda saat di awal wabah, yakni virus corona menjangkiti usia rentan sekitar 70 tahun.
Italia telah mengambil tindakan pencegahan yang lebih ketat untuk mencoba membendung lonjakan baru-baru ini.
Pihaknya menutup klub dan diskotik, dan mewajibkan mengenakan masker pada malam hari di ruang publik luar ruangan.
Wisatawan dari beberapa negara non-Uni Eropa telah dilarang memasuki Italia.
Dengan pembatasan dan kewajiban pengujian diberlakukan, kepada orang-orang yang kembali dari negara-negara Eropa yang terdampak cukup parah.
(Tribunnews.com/Maliana)