News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Peneliti Temukan Tes Air Liur Dapat Deteksi Virus Corona, Disebut Sama Andalnya dengan Tes PCR

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TES SWAB - Petugas mobil PCR melakukan tes swab kepada 200 warga Kalirungkut, Medokan Ayu, Tenggilis dan Gunung Anyar di Utara Kecamatan Rungkut, Senin (1/6). Sebanyak 600 warga, Senin (1/6) melakukan pemeriksaan swab dengan 2 tim mobil PCR bantuan BNPB yang melakukan pemeriksaan di 3 tempat (RS BDH, RSI A Yani dan di Utara Kecamatan Rungkut). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM - Dua penelitian baru menemukan tes untuk melacak virus dalam sampel air liur atau saliva sama andalnya dengan tes swab tenggorokan.

Penelitian tersebut tentu menjadi perkembangan yang disambut baik oleh masyarakat.

Sebab, tes swab melalui tenggorokan cenderung tidak nyaman karena penyeka yang panjang dan kaku dimasukkan ke dalam rongga hidung sehingga terasa seperti menggelitik otak.

Namun, hal itu bukan satu-satunya keuntungan, bila hasil penelitian efektif maka hampir semua orang dapat melakukan tes berbasis air liur, sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke tempat pengujian tes Covid-19.

Ini juga meringankan waktu para tenaga medis dan mencegah mereka dari kemungkinan terkena virus.

Ilustrasi alat tes deteksi virus corona, tes covid-19, tes corona (Shutterstock)

Baca: Pemeriksaan Tes PCR di Jepang Akan Capai Sedikitnya 56.000 per Hari

Dalam sebuah studi baru, tim dari Universitas Yale mengidentifikasi 70 pasien rumah sakit dengan Covid-19 yang infeksinya telah dikonfirmasi melalui tes usap hidung dan tenggorokan (tes polymerase chain reaction/PCR).

Setiap kali petugas kesehatan melakukan tes usap , para peneliti juga meminta pasien untuk melakukan tes air liur.

Para peneliti menemukan, tes air liur melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mendeteksi virus yang secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2 ini.

Dalam lima hari pertama setelah diagnosis, 81 persen tes air liur kembali positif, dibandingkan dengan 71 persen tes usap tenggorokan.

Bahkan kesenjangan serupa tetap ada sampai hari ke-10 setelah diagnosis.

Contoh metode Walk-through Tes PCR di Kota Yokosuka Perfektur Kanagawa. (Foto NHK)

Baca: Ada yang Murah Tapi Test Rapid dan Tes PCR di Rumah Sakit Capai Rp300 Ribu, Apa Penyebabnya?

Selain itu, para peneliti mendeteksi lebih banyak salinan materi genetik virus dalam air liur pasien, daripada sampel yang diambil dari bagian belakang rongga hidung mereka.

Untuk melihat bagaimana tes menumpuk di antara orang dengan infeksi tanpa gejala, para peneliti merekrut 495 petugas kesehatan tanpa tanda-tanda Covid-19 dan memberi mereka tes air liur.

Hasilnya menunjukkan tiga belas orang yang telah di tes, positif virus corona.

Di antara 13 orang itu, 9 orang telah melakukan tes usap hidung pada hari yang sama, dan hanya dua dari tes yang hasilnya positif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini