Dirinya memaparkan, pengembangan vaksin Merah Putih menggunakan tiga platform, yakni platform subunit rekombinan yang berbasis sel mamalia maupun berbasis sel ragi.
Kemudian platform inactivated virus atau virus yang dilemahkan.
"Ada tiga platform yang akan dikembangkan Lembaga Eijkman," imbuhnya.
Bambang melanjutkan, kini pengembangan vaksin Merah Putih berada dalam persiapan uji coba pada hewan mamalia. Diprediksi uji coba selesai pada akhir tahun 2020.
Dengan demikian, di awal tahun depan Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke Bio Farma untuk scale up level produksi yang kemudian berlanjut untuk uji klinis 1, 2 dan 3.
Bambang berharap uji klinis fase 3 vaksin Merah Putih selesai pada triwulan ketiga 2021, di mana tahapan ini menjadi awal produksi vaksin Merah Putih oleh Bio Farma.
"Triwulan ketiga 2021 harapanya kita bisa memproduksi awal untuk keperluan publik," harapnya.