News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Alat Deteksi Covid-19 GeNose Karya UGM Telah Dilaporkan Kepada Presiden Jokowi

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Riset Nasional (BRIN) mengembangkan inovasi teknologi untuk membantu screening dan testing Covid-19 agar lebih akurat.

Inovasi teknologi hasil kerjasama dengan sejumlah lembaga dan perguruan tinggi tersebut merupakan hasil karya mandiri dalam negeri dan telah dilaporkan perkembangannya kepada presiden.

Hal itu disampaikan Menristek Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas dengan Presiden, Senin, (12/10/2020).

"Diperkirakan nanti bisa menjadi solusi. Solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap PCR test, dan juga solusi untuk screening yang lebih baik," kata Bambang, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Doni Monardo Sebut Banyak Dokter Meninggal Dunia Akibat Tertular Covid-19 dari Orang Tanpa Gejala

Inovasi tersebut salah satunya yakni alat screening yang bernama GeNose.

Alat yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada tersebut bisa mendeteksi suspect Covid-19 melalui hembusan nafas.

"Dimana GeNose ini intinya mendeteksi keberadaan virus Covid-19 dengan menggunakan hembusan nafas. Dan pendekatan ini bisa menghasilkan upaya secreening dan juga deteksi yang lebih cepat. Tidak sampai dua menit setelah kita menyimpan hembusan nafas kita," katanya.

Baca juga: Presiden AS Donald Trump Menyatakan Dirinya Kini Kebal terhadap Virus Corona Covid-19

Teknologi tersebut menurut Bambang lebih murah.

Saat ini tingkat akurasinya sebesar 97 persen dibandingkan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Alat tersebut sedang diuji klinik dan uji diagnosis secara luas di sejumlah rumah sakit.

"Sehingga kalau tingkat akurasinya tinggi mendekati 100% maka GeNose ini bisa menjadi solusi screening yang nantinya akan mengurangi ketergantungan terhadap PCR test," katanya.

Uji klinik dan uji diagnosis tersebut dilakukan di sembilan rumah sakit. Apabila proses uji lancar termasuk mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan maka akhir November 2020 GeNose dapat diproduksi massal.

Instruksi Jokowi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini