Tren positif Airlangga mengungkap, penanganan laju penyebaran virus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren positif. Indikatornya adalah angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 nasional pada Senin, 12 Oktober
2020, hanya sebesar 19,97 persen.
Angka ini membaik dibandingkan beberapa waktu lalu di mana
kasus aktif sebesar 22,1 persen.
Selain itu, angka kesembuhan pasien Covid-19 turut menjadi indikator yang menunjukkan terjadinya tren
positif penanganan Covid-19 nasional. Angka kesembuhan per Minggu, 11 Oktober 2020, mencapai sebesar 76,48 persen.
Angka ini lebih tinggi dari angka kesembuhan global yang hanya sebesar 75,0
persen.
"Akibat menurunnya kasus aktif di beberapa provinsi sehingga recovery read-nya naik. Dari segi case fatality rate, kita masih 35,5 persen dan angka itu di atas (fatality rate) dunia yang sebesar 2,9 persen,"
jelas Airlangga.
Indikator lainnya yakni dari 11 provinsi prioritas, tingkat kesembuhan di DKI Jakarta sangat tinggi yakni 82,17 persen dengan tingkat kematian 2,2 persen.
"Jawa Barat 64,11 persen, tingkat kematiannya rendah 1,9 persen," katanya.
Selain itu tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga mengalami penurunan. Bed Occupancy Ratio turun dan angkanya kini 48,68 persen, sementara isolasi mandiri sebesar 47,59 persen.
Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan pengawasan lebih detil di 12 Kabupaten/ kota yang kasus aktifnya di atas seribu.
Kota atau kabupaten tersebut di antaranya Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi,
Jayapura, Padang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Pekanbaru, Jaksel, dan Jaktim.
"Kalau kita lihat positivity rate juga mengalami perbaikan yaitu ke 19,97 persen. Beberapa waktu lalu
22,46 persen khusus Indonesia dibandingkan dunia 22,1 persen. Indonesia masih lebih baik," jelas Airlangga.
Airlangga menyebutkan, Indonesia menjadi negara terbaik kelima dunia dalam penanganan Covid-19 secara berimbang, antara aspek kesehatan dan ekonomi.
Berbagai negara sudah melakukan penanganan Covid-19, dan Indonesia ini termasuk negara yang mampu menangani Covid-19 dengan kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dari negara lain.
Kemudian kalau dibandingkan dengan negara lain, confirmed fatality rate Indonesia relatif di bawah 4 persen.