“Tangan yang bersih menyelamatkan nyawa dari ancaman COVID-19 dan penyakit menular lainnya,” tegas Terawan.
Semua pihak yang berwenang mempromosikan perubahan perilaku dan praktik bersih melalui kampanye cuci tangan pakai sabun secara berkelanjutan.
Sejumlah menteri yang ikut berpartisipasi dalam Seruan Aksi Nasional “Tangan Bersih untuk Semua” antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Agama Fahcrul Razi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Abdul Halim Iskandar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka De Tjolomadoe, Tempat Wisata yang Tak Jauh dari Kota Solo
Para menteri mengajak semua pemangku kepentingan di kantor kementerian dan juga mitra pembangunan serta pengambil keputusan untuk membantu kampanye cuci tangan pakai sabun di ruang lingkup kerja masing-masing.
Selain ajakan perilaku hidup bersih untuk melawan COVID-19 dan penyakit menular lainnya, pada hari CTPS sedunia kali ini, digelar dua serial webinar yang disiarkan secara live streaming di Zoom dan Youtube Kemenkes dan Katadata.
Sesi 1, menghadirkan 4 kepala daerah dan para Dirjen/Deputi dari 9 kementerian yang terkait dan mengeluarkan regulasi untuk protokol kesehatan. Pada sesi ini dibahas apa saja tantangan dalam implementasi kebijakan yang telah dikeluarkan menteri-menteri, gubernur dan bupati/wali kota.
Sementara sesi 2 pada sore hari merupakan diskusi para pegiat kemitraan swasta-pemerintah untuk perilaku CTPS (KSP-CTPS), dan pentingnya sinergi dalam promosi maupun menutupi gap sarana di tempat kerja, pabrik, pusat bisnis dan niaga, sekolah/madrasah, tempat ibadah, komunitas, destinasi wisata dan tempat tempat-tempat umum lainnya.
KSP-CTPS yang diinisiasi oleh 19 perusahaan, lembaga/asosiasi pengusaha (pemerintah dan non-pemerintah) mempublikasikan naskah (sekaligus video): Seruan Aksi Nasional “Tangan Bersih untuk Semua”. Sesi ini membahas tantangan kemitraan yang berkelanjutan, yang bukan hanya CTPS (sebagai pilar kedua Sanitasi Total Berbasis Masyarakat/STBM) namun kemitraan untuk pencapaian seluruh 5 pilar STBM di seluruh pelosok Indonesia.
STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat. Lima pilar SBTM adalah Stop Buang Air Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala, Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.