Ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), dr Windu Purnomo menyebut kerumunan di aksi unjuk rassa dapat memicu naiknya angka Covid-19.
Baca juga: Update Covid-19 Global 19 Oktober 2020: Total Infeksi Virus Corona di Seluruh Dunia Tembus 40,2 Juta
Menurutnya, dalam satu dua pekan setelah aksi unjuk rasa, angka kenaikan Covid-19 bisa terlihat.
"Memang demonstrasi-demonstrasi kemarin sangat berisiko tinggi terjadinya penularan Covid-19."
"Pelonjakan angka konfirmasi akan tampak 7-14 hari setelah hari-hari ini," ungkap Windu saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (10/10/2020) lalu.
Pernyataan Doni Monardo
Sebelumnya Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyebut ada demonstran yang berstatus positif Covid-19 setelah mengikuti aksi unjuk rasa beberapa hari lalu.
"Di beberapa daerah yang melakukan pemeriksaan terhadap para pandemo dan dilakukan rapid test antibodi."
"Ada yang reaktif. Di beberapa provinsi ada yang reaktif," ujar Doni dalam sesi tanya jawab secara daring dengan wartawan, Jumat (9/10/2020) dilansir Kompas.com.
"Kemudian ada juga yang menggunakan metode swab antigen, itu juga ada yang positif Covid-19," lanjutnya.
Baca juga: Doni Monardo Bagikan Tips Proteksi Diri Agar Terhindari Dari Covid-19
Doni tidak merinci jumlah demonstran yang berstatus positif maupun reaktif.
Ia juga tidak menjelaskan daerah mana saja yang melakukan tes.
Doni hanya mengingatkan masyarakat sebisa mungkin menghindari risiko terpapar Covid-19.
"Tolong sekali lagi hindari kegiatan yang membahayakan diri sendiri, apalagi membahayakan pula keselamatan orang-orang yang dicintai di rumah," tegas Doni.
Doni mengungkapkan, yang berbahaya bagi masyarakat bukan pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit.